Ekonomi & Bisnis Papua 

Ketua GPN: ‘Petani Papua Itu Kerja Paling Pagi, Tapi Paling Tidak Sejahtera’

[foto: int]
[foto: int]
Jakarta – Ketua Umum Gerakan Petani Nusantara (GPN), Hermanu Triwidodo mengatakan bahwa petani di Papua sampai kini masih terbelenggu dalam kemiskinan. Salah satu penyebabnya adalah karena memang ada ketergantungan petani Papua pada berbagai produk dari luar pulau.

“Ini sungguh ironis. Padahal mereka itu berada di tengah-tengah kekayaan alam dan potensi produk pertanian yang sangat baik,” kata Hermanu seperti dilansir Republika.co.id, (31/3).

Menurut Hermanu, kemiskinan stuktural yang terjadi di Papua itu merupakan salah satu yang terbesar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, ia menyebut sebanyak 31,98 persen penduduknya masuk dalam kategori miskin.

“Penduduk miskin ini sebagian besarnya merupakan petani,” tuturnya.

Hermanu mengatakan bahwa potret kemiskinan ini bukanlah hal baru karena sudah terjadi sejak lama dan sayangnya sampai sekarang masih belum bisa ditangani dengan baik.

“Hadirnya berbagai program dan kebijakan dari pemerintah belum menunjukkan hasil yang memuaskan,” ungkapnya.

Hermanu menjelaskan bahwa Papua ini sebenarnya memiliki potensi luar biasa mengingat ada banyak ketersediaan lahan subur, kekuatan adat dan kearifan lokal.

“Serta keragaman jenis tanaman pertanian pangan sebenarnya dapat dijadikan kekuatan petani,” sambungnya.

Petani di Papua itu, kata dia, bangun dan bekerja paling pagi, namun mendapat informasi dan sejahtera paling terakhir.

“Tentu saja ini tidak adil. Terlebih sumber daya yang dimiliki berlimpah namun tak dinikmati,” jelasnya. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.